Kamis, 03 September 2015

Daerahku


Aku berasal dari kabupaten yang terkenal dengan sebutan kota tiwul. Yups... kabupatenku bernama kabupaten wonogiri. Bagi kalian yang berasal dari Jawa Timur dan ingin pergi ke kota Solo, Semarang, Jakarta, dan kota – kota lain di jabar jalan alternatifnya adalah melalui kabupatenku. Walaupun kabupaten wonogiri itu termasuk kota yang kecil tapi jangan salah, kebersihannya dah diacungin jempol kok. Menurut bahasa jawa ꦤ​ꦒꦶꦫꦶ, Latin, Wånågiri, secara harfiah "hutan (di) pegunungan"
 kalau mau tau lebih banyak klik di link https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Wonogiri
Baiklah sekarang aku akan memamerkan budaya yang hanya ada di kabupatenku.

TARIAN

Tari Kethek Ogleng adalah salah satu bentuk tari rakyat yang tumbuh dan berkembang di Kabupatenku. Tarian ini disimbolkan dengan kera putih . Saking populernya tarian ini, tarian ini  menjadi salah satu pilihan mata pelajaran kesenian muatan lokal mulai dari tingkat Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Tarian ini akhirnya menjadi ikon budaya kabupaten wonogiri.


KIRAB BUDAYA

Salah satu budaya yang khas dari Wonogiri adalah hajatan kirab budaya dan jamasan pusaka di obyek wisata Sendang Asri Waduk Gajah Mungkur (WGM). Prosesi kirab diawali dengan kemunculan 3 ekor gajah yang berjalan di barisan paling depan mendahului iring-iringan pembawa pusaka. Di belakangnya ratusan prajurit dan wanita berjalan kaki membawa pusaka peninggalan Mangkunegaran. Sebanyak 7 buah pusaka milik Pemkab Wonogiri, dimana 6 di antara pusaka tersebut merupakan peninggalan Keraton Mangkunegaran Surakarta ikut serta dalam jamasan. Pusaka yang dijamas terdiri dari tombak Kiai Totog dan Kiai Jagur (Baladewa) dan keris Kiai Korowelang yang diambil dari tugu penyimpanan di Kecamatan Selogiri.

“Ritual jamasan puasaka merupakan event wisata budaya khas milik Kabupaten Wonogiri, maka akan terus kami lestarikan. Utamanya selain untuk mendorong PAD dari sektor wisata, juga untuk melestarikan budaya.”

PARIWISATA
 
nah kalau mau jalan - jalan di Wonogiri nih tak kasih refrensinya  

1. Waduk Gajah Mungkur

Waduk Gajah Mungkur terletak kurang lebih 2,5 kilo meter arah selatan kota Wonogiri. Panorama alam yang asri, indah dan sejuk dengan fasilitas Rumah Makan Apung, Keramba, Hotel, Rumah Makan Special Ikan Bakar sangat tepat sebagai pelepas lelah dan tempat istiharat yang nyaman bagi keluarga.
Disetiap bulan-bulan tertentu di Obyek wisata Gajah Mungkur sering diadakan event-event wisata ritual dan olah raga antara lain :
- Bulan Muharam/Suro : Jamasan Pusaka Mangkunegaran
- Bulan Syawal : Syawalan ketupat, panggung hiburan dan pentas seni budaya Reog, Tari Kethek Ogleng, Campursari dan Orkes Dangdut.

2. Pantai Nampu

Pantai Nampu sangat elok dan alami dengan hamparan pasir putih dan pantai yang sangat panjang cocok untuk rekreasi keluarga dengan minuman kas air kelapa muda. Jarak dari Kecamatan Paranggupito kurang lebih 15 km. disamping itu ditepi pantai juga ada sumber mata air, sehingga apabila sehabis bermain di pantai bisa langsung mandi dengan air tawar yang ada di dekat pantai tersebut.

3. Khayangan
 
Wonogiri kaya akan wisata ritual, karena menurut sejarahnya wonogiri didirikan oleh RM. Said (Pangeran Sambernyowo/Mangkunegoro I)
Salah satu petilasan RM.Said adalah Dlepih/Khayangan yang terletak di Kecamatan Tirtomoyo kurang lebih 25 Km arak ke selatan Kota Wonogiri, sebagai wisata ritual banyak dikunjungi orang untuk meditasi dan ngalab berkah pada malam Selasa Kliwon dan Jum’at Kliwon.
Wisata Ritual lainnya adalah :
- Pemakaman Gunung Giri
- Tempat Pusaka Mangkunegaran
- Sendang Siwani

4. Hutan Kethu

Obyek Wisata Alas Kethu terletak ditengah-tengah jantung Kota Wonogiri dengan panorama hutan jati, mahoni dan kayu putih seluas kurang lebih 40 Ha selain sebagai tempat wisata juga sebagai paru-paru kota Wonogiri dengan tumbuhan yang besar-besar dan rindang.
 Alas Kethu sangat cocok untuk shoting pembuatan film dan sinetron laga, karena dekat dengan keraton Surakarta dan Mangkunegaran, selain itu akses untuk mencapai lokasi sangat mudah untuk dijangkau.

5. Pantai Sembukan

Kabupaten Wonogiri merupakan satu-satunya Kabupaten/kota di wilayah Surakarta yang memiliki pantai.Pantai  Sembukan terletak di Kecamatan Paranggupito kurang lebih 40 Km arah selatan Kota Wonogiri atau 2 jam perjalananPantai Sembukan terkenal sebagai pantai ritual yang ramai dikunjungi orang untuk bermeditasi dan ngalab berkah.
 Pantai sembukan yang jaraknya dari Kantor Kecamatan Parnggupito kurang lebih berjarak 3,5 km, juga pada waktu-waktu tertentu diadakan acara larung yang juga dilanjutkan dengan acara wayangan. Jika ingin berwisata di pantai sembukan jangan lupa membawa kail karena disana banyak orang yang mengail mencari ikan sambil menikmati indahnya pemandangan alam laut yang menawan. Disamping itu juga ada tempat peribadatan yang ada di puncak gunung yang terletak tidak jauh dari pantai Sembukan tersebut.

6. Air Terjun Setren

Air Terjun Setren merupakan obyek wisata pilihan yang tidak kalah menariknya dengan Air Terjun Tawangmangu, terletak di Kecamatan Slogohimo kurang lebih 30 Km arah timur Kota Wonogiri menuju Ponorogo (Jawa Timur). Pemandangan yang masih alami dengan panorama perbukitan dan air terjun, agrowisata sangat tepat untuk wisata kalangan muda-mudi dan para pecinta alam.

7. Goa Putri Kencana

Goa Putri Kencono terletak di Desa Wonodadi Kecamatan Pracimantoro berjarak 40 km dar kota Wonogiri. Yang mempunyai keindahan yang sangat bagus serta unik karena mempunyai Luas  sekitar kurang lebih 1.000 m2 dan tembus pada bukit yang ada di sebaliknya bukit. Tempat ini memiliki kelebihan berupa keindahan stalagtit dan stalagmit. Jarak antara goa Putri Kencana dengan Kecamatan Pracimantoro kurang lebih 9 Km.

MAKANAN

Nah tak lengkap pula kalau sudah jalan - jalan belum ngerasain makanan khas Wonogiri . Dulu Wonogiri terkenal dengan “tiwul” tapi sekarang sudah jarang dijumpai “Ngaso angkringan”. Kacang Mede adalah makanan yang berasal dari biji buah jambu mede 'Emping' adalah makanan yang berasal dari biji buah melinjo. Biji buah dikupas, lalu ditumbuk sampai berbentuk lempengan kecil. Kedua jenis makanan ini disajikan setelah terlebih dahulu digoreng sampai kecoklatan.  

Cabuk adalah makanan yang berasal dari biji wijen yang dicampur dengan bumbu masak. Berbentuk pasta, warna hitam, terbungkus daun pisang. (jambu mete) yang memang banyak terdapat di wilayah Wonogiri.


Juga ada makanan dari singkong yang disebut “Pindang”, ini berasal dari tepung singkong yang dimasak dengan Daging Kambing, yang terkenal di sebelah Barat Lapangan Kecamatan Ngadirojo.

Saat pagi hari juga sering dapat dijumpai Kue Serabi di beberapa tempat di dekat Pasar Kota Wonogiri.

Makanan khas lain adalah Bakso dan Mie Ayam Wonogiri yang memiliki citarasa khas, makanya di Jakarta banyak sekali tukang bakso atau mie ayam dari Wonogiri, namun sayang kalau membeli di Jakarta rasanya jauh tidak enak. Mie Ayam yang terkenal adalah Mie Ayam Pak Sabar, Mie Ayam Pak Brewok, Mie Ayam dan Bakso Mas Bentoel. Bakso yang terkenal Bakso Gajah Mungkur dan Bakso Titoti.

Selain itu pada malam hari, banyak juga pedagang makanan lesehan yang tersebar sepanjang jalan-jalan di Wonogiri, dengan bermacam-macam jenis makanan, yang terkenal antara lain seperti Gudeg & Nasi Liwet Bu SAMAN GI (depan toko Baru), Mie Rebus Jawa Pak BAGONG (terminal lama), Cap Cay depan Gereja GKI.

Pusat jajanan khas Wonogiri ada di dekat kantor Kecamatan Selogiri, kurang lebih 5 km dari pusat Kota Wonogiri ke arah Kota Surakarta. Di pusat Kota Wonogiri, terdapat beberapa toko yang menyediakan makanan khas, salah satu di antaranya adalah Toko Sari Roso. Selain itu, oleh-oleh khas Wonogiri juga bisa diperoleh di kios-kios yang banyak terdapat di pasar Wonogiri, salah satu yang cukup banyak dikunjungi pembeli adalah kios Bu Darmo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar